Beranda | Artikel
Doa Setelah Shalat Fardhu
Senin, 31 Desember 2018

Bersama Pemateri :
Ustadz Zainal Abidin Syamsudin

Do’a Setelah Shalat Fardhu merupakan kajian Islam yang disampaikan oleh Ustadz Zainal Abidin Syamsudin, Lc. MM. dalam pembahasan Kitab Bulughul Maram karya Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullah. Kajian ini disampaikan pada 13 Rabbi’ul Awwal 1440 H / 21 November 2018 M.

Download juga kajian sebelumnya: Do’a Yang Terbaik Ketika Shalat

Kajian Tentang Do’a Setelah Shalat Fardhu – Kitab Bulughul Maram

Kita akan mengupas dan membahas sifat shalat Nabi dari Bulughul Maram. Hadits yang ke-322 dengan tema do’a setelah shalat fardhu. Perlu diketahui bila ada ungkapan shalat secara umum yang dimaksud adalah shalat fardhu.

وَعَنْ سَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ رضي الله عنه قَالَ : ( إِنَّ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم كَانَ يَتَعَوَّذُ بِهِنَّ دُبُرَ اَلصَّلَاةِ : ” اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ اَلْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ اَلْجُبْنِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ أَنْ أُرَدَّ إِلَى أَرْذَلِ اَلْعُمُرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ اَلدُّنْيَا وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ اَلْقَبْرِ ) رَوَاهُ اَلْبُخَارِيُّ

Dari Sa’ad bin Abi Waqqash Radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam setiap selesai shalat selalu memohon perlindungan dengan do’a-do’a: (artinya = Ya Allah sungguh aku berlindung kepada-Mu dari sifat kikir aku berlindung kepada-Mu dari ketakutan aku berlindung kepada-Mu dari kepikunan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah dunia dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur).” (HR Bukhari)

Saad bin Abi Waqqash adalah seorang sahabat yang agung, yang diberikan keutamaan berlimpah oleh Allah dan termasuk 10 sahabat yang dijamin masuk surga. Dan diantara 10 itu yang paling akhir meninggal dunia. Beliau mengikuti hampir seluruh perang. Perang Bandar, perang Uhud, perang Khandaq, dan tidak pernah absen.

Masuk Islamnya cukup unik dan mendapatkan tantangan berat dari orang tuanya, terutama ibunya. Sampai ibunya memboikot kalau dia tidak mau murtad, maka ibunya tidak makan tidak minum sampai mati. Ketika itu ibundanya mendengarkan hadits tentang birrul walidain.

Ibunya berkata, “Wahai Saad, agamamu katanya memerintahkan orang berbuat baik kepada orang tua. Coba sekarang kamu taat atau tidak kepadaku untuk keluar dari agama Islam?” Akhirnya dibuktikan betul, ibu yang tidak makan tidak minum sampai pingsan. Apakah menyebabkan Saad bin Abi Waqqash keluar dari Islam? Tidak!

Dia mengatakan dengan tegas kepada ibunya, ” Wahai ibunda seandainya ibu punya nyawa seratus, masuk keluar keluar masuk, hidup mati hidup mati, aku tidak akan bakal keluar dari agamanya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yaitu Islam.” Ini menunjukkan:

لَا طَاعَةَ لِمَخْلُوقٍ فِي مَعْصِيَةِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ

Tidak ada ketaatan kepada mahluq dalam bermaksiat kepada Allah ‘azza wa jalla.” (HR. Ahmad)

Tetapi bukan berarti kita berbuat kasar dan semena-mena kepada orang tua meski kafir. Maka dari itu Allah menegaskan:

وَإِن جَاهَدَاكَ عَلَىٰ أَن تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا ۖ وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا ۖ …

Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik,..” (QS. Luqman[31]: 15)

Saad bin Abi Waqqash adalah pakar pemanah dari kalangan sahabat. Bahkan pertama kali panah Islam melesat yang menancap kedalam tubuh orang kafir adalah panahnya Saad bin Abi Waqqash. Oleh karena itu Islam sangat mencintai umatnya untuk bisa memanah terutama laki-laki. Kalau perempuan ada sebagian riwayat yang melarangnya. Karena itu olahraga peperangan yang tidak pantun untuk perempuan. Saad bin Abi Waqqash pernah dijadikan oleh Rasulullah panglima perang Qadisiyyah. Satu perang yang dahsyat, yang menentukan kemenangan Islam dengan Persia dan Romawi.

Pada saat itu Umar Bin Khattab menjadi khalifahnya dan berpesan, “Aku perintahkan kamu agar kamu bertakwa kepada Allah dalam peperangan ini.Sesungguhnya kamu dimenangkan oleh Allah karena maksiatnya musuhmu dan ketaatan kamu. Kalau kamu sama-sama bermaksiat tidak ada celah untuk dimenangkan Allah.”

Maka dari itu bekal utama perang adalah takwa. Bekal utama perang melawan musuh fisik maupun non fisik adalah takwa. Allah berfirman:

…وَإِن تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا لَا يَضُرُّكُمْ كَيْدُهُمْ شَيْئًا ۗ…

“..Jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu…” (QS. Ali-Imran[3]: 120)

Permasalahan kita sekarang kalah dengan musuh-musuh Islam karena kita tidak memiliki ketakwaan. Inilah yang menyebabkan kekalahan umat Islam. Kalau mereka mampu, kita juga mampu. Bahkan mereka melakukan syirik, kita pun melakukan kesyirikan. Mereka korupsi kita juga korupsi.

Jadi, kita dimenangkan oleh Allah berkat ketaatan kita dan maksiatnya musuh kita. Kalau kita sama-sama maksiat seperti mereka, tidak ada celah untuk dimenangkan oleh Allah.

Yang keduanya adalah Isti’anah atau meminta bantuan kepada Allah. Karena apapun usaha kita, sehebat apapun perbekalan kita, kalau Allah tidak membantu kita akan kalah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan:

اِحْـرِصْ عَـلَـى مَا يَـنْـفَـعُـكَ وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلَا تَـعْجَـزْ

Bersungguh-sungguhlah untuk mendapatkan apa yang bermanfaat bagimu dan mintalah pertolongan kepada Allah (dalam segala urusanmu) serta janganlah sekali-kali engkau merasa lemah.” (HR. Muslim)

Saad bin Abi Waqqash meninggal tahun 55 dan dikubur di Baqi’.

Pembahasan Hadits

Simak pada menit ke – 10:21

Simak dan Download MP3 Kajian Tentang Do’a Setelah Shalat Fardhu – Kitab Bulughul Maram


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/45504-doa-setelah-shalat-fardhu/